Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN didirikan pada 1967 di
Bangkok oleh lima negara anggota asli: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Brunei bergabung pada 1984, Vietnam pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997, dan Kamboja 1999.
Kawasan ASEAN memiliki populasi sekitar 560 juta, total luas 4,5 juta kilometer persegi, produk domestik bruto hampir Dolar 1.100 miliar, dan total
perdagangan sekitar Dolar 1.400 miliar.
Hari ini, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN Kerja Sama Ekonomi
meliputi bidang berikut: perdagangan, Investasi Asing Langsung, industri, jasa, keuangan, pertanian, kehutanan, energi, Transportasi dan komunikasi, kekayaan
intelektual, usaha kecil dan menengah, dan pariwisata.
Masyarakat Ekonomi ASEAN akan menjadi tujuan akhir integrasi ekonomi mengukur yang dituangkan dalam Visi 2020 ASEAN. Tujuan nya adalah untuk menciptakan kawasan
stabil sejahtera dan sangat kompetitif ekonomi ASEAN di mana ada aliran bebas
barang, jasa, investasi dan aliran modal yang lebih bebas, pembangunan ekonomi
yang adil dan kemiskinan berkurang dan kesenjangan sosial-ekonomi di tahun 2020.
ASEAN Perdagangan bebas kawasan sekarang telah hampir didirikan. Negara anggota ASEAN telah membuat kemajuan signifikan dalam penurunan Tarif
antardaerah melalui Umum Efektif Istimewa Tarif Skema untuk
AFTA. Lebih dari 99 persen dari produk dalam CEPT Daftar Inklusi ASEAN-6, yang terdiri Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, telah dibawa ke kisaran Tarif 0-5 persen.
Kerja sama ASEAN Plus Tiga dimulai pada Desember 1997 dengan mengadakan sebuah
Pertemuan informal antara para Pemimpin ASEAN dan rekan mereka dari Asia Timur, yaitu Tiongkok, Jepang dan Republik Korea (Korsel) di sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Kedua Informal di Malaysia.
